Diri….

Alhamdulillah… kemarin saya mendapat beberapa komentar yang cukup berbeda…Terang-terangan sang penulis komentar menyerang saya pribadi… Hmmm sungguh saya sangat senang dan bersyukur dengan komentar tersebut. (maaf komentar tersebut tidak lagi saya tampilkan karena… masalah etika)

Syukur saya.. adalah karena

1. Alhamdulillah… akhirnya ada juga yag melihat saya apa adanya… sebagai pribadi yang (jujur…, sebagaimana sering saya sampaikan selama ini)  tidak punya kelebihan malahan terlalu amat sangat kekurangan.

Yang ke 2 saya terpacu untuk lebih memacu semangat belajar.. semangat memperbaiki diri… semangat untuk segera menjadikan impian-impian saya terlaksana.

Yang ke 3.. saya diingatkan… sewaktu-waktu.. ‘Time limit”.. saya habis… jika saat ini…tiba dan ketika apa yang dikatakan sang komentator (astaghfirullah… ) masih saya lakukan…. Bagaimana mungkin saya berani menghadap sang Khalik…

Jujur… saya sering merenungi… diri ini…

Makhluk apakah saya????

Allah telah menyampaikan betapa hinanya… saya sebagai manusia… berasal dari segumpal tanah… disirami oleh air yang kotor dalam proses penjadiannya… dan ketika terlahir kedunia.. sayapun melewati tempat yang kotor… Huff…

Diduniapun… saya tidak terlepas dari hal-hal yang kotor… didalam tubuh ini (seandainya Allah berkeinginan untuk mempermalukanku… dengan mudah.. dibukakan isi perut ini…transparant… terpampang.. betapa diri ini sangat kotor) demikian kotornya tubuh ini… sehingga ketika sebagian dari kotoran ini dapat dibuang dari tubuh… bau.. rupa.. tampilannya… tidak ingin kita lihat… (bayangkan yang “keluar” hanya sebagian dari yang masih ada didalam tubuh… yang lain… yang kotor, yang bau, yang bentuknya bikin mual, yang 24 jam bersama kita)

Jadi… memang benar… jika ada orang yang bicara kita ini sebagai manusia “sebenarnya apalah….” Sungguh sebagai manusia, gak pantas bilang saya sudah bener… gak pantas bilang saya  sudah baik… gak pantas…ngerasa  paling tahu sendiri… gak pantas tersinggung jika ada orang yang bilang.. dengan kata-kata (maaf) kasar tentang kita… Itu benar semua kok….

Apalagi jika kemudian kita mencoba menutup semua  hal-hal yang “gak pantas”dengan sikap-sikap atau percaya diri dengan topangan,  karena kita punya kedudukan.. karena kita punya harta… karena kita punya kepopuleran.. karena kita punya kepandaian… dsbnya.

Kenapa???? Jujur… itu bukan topangan yang baik.

Yah.. demikian mudahnya Allah… dapat membalikkan segalanya… yang kaya dapat langsung miskin (lihat kasus… hancurnya bursa saham).. yang sehat dapat langsung tak berdaya (kasus stroke) yang populer dapat terhina (kasus narkoba oleh selebritis)… juga sebaliknya… yang miskin dapat sekejap kaya raya.., yang sakit dan tak berharap… dapat sehat dan berkarya.. yang terhina dapat dengan cepat disegani. Subhanallah…

Saya memang hanya satu dari sekian banyak manusia yang pernah, sedang dan akan ada didunia ini… tidak lebih…

Jika saya berbuat salah… itu lumrah… jika saya tidak berarti itu… sunatullah… jika saya punya banyak kekurangan… itu biasa… Saya sungguh-sungguh menyadari itu… sebagai hal-hal (+ berjuta hal buruk lainnya)  yang tidak dapat tidak memang harus saya miliki…

Jika saya berusaha menjadi lebih baik… dengan banyak belajar… bertanya… latihan… mendekatkan diri pada sang Khalik… berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi laranganNYA, melaksanakan perintahNYA.  Tapi.. sekali lagi itu adalah hanya sebuah upayaku untuk menjadi lebih baik… dengan kata lain.. saya berusaha untuk menjadi lebih baik… dengan bertopang padaNYA…

Apakah akan berhasil???  Insya Allah… saya optimis

Apakah akan maksimal??? Insya Allah… saya optimis..

Apakah.. akan menjadikan saya lebih baik??? Insya Alah… sayapun optimis

Kapan tercapainya??? Wallahu alam…

Sekarang??? Wallahu alam… (maksa ya….)

Yah… dalam perjalananku… selama saya masih ada didunia ini… proses apakah kita akan menjadi lebih baik ataukah.. hanya “berjalan ditempat” ataukah malah… mundur.. dari posisi awal saat pembelajaran mulai. Yah… ini adalah proses yang sangat panjang… dan…masih akan terus berlangsung… bisa jadi kegagalan… (Astagfirullah….Jauhkan aku ya Allah) bisa jadi keberhasilan yang ada diakhir nanti (Insya Allah… Ya Rabb… hanya kepadaMU aku berharap) Yah.. jujur…  tidak ada satupun manusia yang tahu. Siapapun dia… seorang kepala negara, seorang wanita mulia, seorang anak, bahkan orang-orang yang merasa dirinya telah mencapai tahap suci. Tiap detik… apa yang telah dicapai seolah… berada diujung tanduk… siap terpuruk dalam rayuan syaitan.

Yup…

Pada prinsipnya… sekali lagi saya sangat berterima kasih dan bersyukur… dengan adanya komentar-komentar pedas.. maupun kasar… Hanya mungkin kalau boleh saya meminta (yah… kalau dikabulkan…) tolong… jaga diri anda juga dalam berbicara… dan berkomentar (terbukti kan… anda yang menyampaikan komentar pedas serta kasar… pada umumnya.. tidak berani menampilkan jati diri.. !!)

Terima kasih….

3 Komentar

  1. arifrahmanlubis said

    assalamualaikum wr wb

    positif sekali bu 🙂

    alhamdulillah

    berbahagia, bila sekeras apapun orang mengkritik kita, malah jadi sarana terbaik untuk muhasabah dan memperbaiki diri

    Wa’alaikumsalam. Amin… Mohon selalu diingatkan ya Akhi..

  2. hermanvarella said

    Salam kenal

    Saya hamba yang bersinggungan dengan banyak sekali larangan Allah. Saya terkesan dengan tulisan MB.
    Ada tip untuk memperbaiki diri ngak ya?
    karena sering upaya itu gagal dalam perjalanannya.

    makasi..

  3. yanti said

    Subhanallah… Alhamdulillah… Sungguh saya berbahagia mendengarnya… Karena begitu seseorang merasa bersalah… sebuah karunia dan barakah telah diturunkan… setiap langkah berikutnya yang dilandasai penyesalan ke arah “Jalan Allah” adalah taburan cinta dan sayang Allah…. Subhanallah.. sungguh beruntung anda diberi kesempatan ini.

    Mengenai tips, menurut saya, sahabat…. setiap orang akan menemukan “jalannya” masing-masing (jalan kembali kepada fitrah Allah)

    Jika saya boleh berbagi… yang saya lakukan kita saya dalam keadaan “terpuruk” adalah…pertama menyadari apa yang telah kita langgar… kedua.. menyediakan.. waktu khusus denganNYA.. (tiap orang punya pilihan waktu yang berbeda…, saya.. memilih larut malam… saat semua orang dirumah terlelap…saat rasa lelah sudah meluluh lantakkan tubuh… tetapi mata dan pikiran masih.. berjalan entah kemana… karena tekanan masalah…) mencoba “merenung” dan memohon agar DIA mau memaafkan serta menunjukkan jalan untuk saya “kembali” dan tetap menjaga saya dijalan itu. Sambil menyebut nama-namaNYA yang Agung… (setelah sholat Tahajud)… dan dengan banyak membaca ayat-ayatNYA…

    Ketika itu Airmataku yang terurai… mengurangi sesak dalam dada… melapangkan jalan pikiranku… dan tulisanNYA dalam Al-Qur’an… membuat saya merasa damai..akan kasih sayang Allah…
    Ini sebuah perasaan campur aduk yang membuat saya bersemangat untuk memperbaiki diri… memcoba tidak melakukan pelanggaran kembali pada larangan Allah…

    Apakah saya gagal setelah itu… (astaghfirullah) memang jujur seringkali saya juga belum berhasil memperbaiki diri… satu-satunya adalah… mengulang-mengulang dan mengulang proses “berserah” dan “penyesalan”…
    Alhamdulillah…. jika saat ini kesalahanku 10… besok jadi 9,5… bahkan pernah juga terhenti…. (astaghfirullah) tidak ada peningkatan… Yah… buatku… itu bukan akhir segalanya… saya akan terus dan terus berjuang.

    Oya adakalanya… juga saya jadi sangat terpuruk… sampai begitu hebatnya rasa ini sampai saya tidak lagi PD… Alhamdulillah… Allah tetap menolong saya… dengan kembali mengingatkanku untuk “KEMBALI”… caranya…ada saja teman (dalam blog ini alhamdulillah sahabatku berlimpah) baik yang maya ataupun nyata… atau bahkan… seringkali dari hal-hal yang sambil lalu (siaran radio, siaran TV, pembicaraan singkat.. atau bahkan tingkah polah anak-anakku… yang seringkali berulang-ulang menyinggung persoalan yang sama. Yang akhirnya bikin saya… berpikir lagi… Subhanallah

    Ada juga doa.. yang biasanya dilantunkan orang-orang yang menginginkan karunia Allah datang, membawanya keluar dari lingkaran penyesalan maupun penginkaran atas larangan Allah.
    (Insya Allah akan saya tuliskan… mudah-mudahan malam nanti sempat) Yang suka sekali saya baca… karena begitu indah rasanya… kata-kata yang terukir disana… (sering saya sampai menangis… ketika membaca dan merasakan… betapa luar biasanya doa ini)

    Terakhir sahabat.. teriring doa…”Semoga Allah akan memberimu kesempatan yang sebanyak-banyaknya untuk kembali pada fitrah Allah, dan mengijikanmu kembali kelak dalam keadaan Husnul Khotimah” Amin Ya Allah Ya Rabb… kabulkan… ya Allah

    (ada pemeo yang mengatakan… lebih baik jadi mantan penjahat daripada jadi mantan ustadz… dan Allah lebih suka pada orang yang punya kesempatan menyesali kelalaiannya… daripada orang yang merasa bangga diri bahkan cenderung Riya’ ketika sudah mampu melaksanakan perintahNYA..)

RSS feed for comments on this post

Komentar ditutup.